Ikhtisar:Barnabas Gan, Ekonom di UOB Group, mengulas data inflasi yang baru-baru ini diterbitkan di Singapura.Kutipan UtamaIndeks harga konsumen Singapura
Barnabas Gan, Ekonom di UOB Group, mengulas data inflasi yang baru-baru ini diterbitkan di Singapura.
Kutipan Utama
Indeks harga konsumen Singapura naik untuk bulan keempat berturut-turut di +1,3% y/y (+0,2% m/m nsa) di Maret 2021. Kenaikan harga konsumen lebih cepat dari estimasi pasar +1,2% y/y (+0,2% m/m nsa). Selain itu, inflasi utama tumbuh pada laju tercepat sejak Juli 2014 (+1,3% y/y, -0,3% m/m nsa), sementara inflasi inti naik ke +0,5% y/y pada Maret 2021, naik dari +0,2% di bulan Februari.
“Kenaikan inflasi terbaru bukanlah fenomena yang mengejutkan, mengingat harga minyak global yang lebih tinggi (Brent: +143,0% y/y di Maret 2021).”
“Menguatnya pertumbuhan ekonomi di Singapura kemungkinan besar juga mendukung harga konsumen lebih tinggi.”
Kami tegaskan bahwa inflasi inti yang lebih tinggi yang terlihat sejak Februari 2021 mengindikasikan bahwa pemberlakuan kembali harga yang lebih tinggi di sekeranjang barang dan jasa Singapura dapat memengaruhi pengeluaran sehari-hari sebagian besar rumah tangga Singapura. 1 Meskipun demikian, kenaikan harga relatif lambat jika dibandingkan dengan rata-rata 10thn- tingkat inflasi utama dan inti 1,7% dan 1,5% pada periode antara 2010 dan 2019. Untuk sisa tahun ini, kami terus memperkirakan risiko inflasi akan tetap jinak karena tekanan biaya bisnis tetap terkendali di tengah pertumbuhan upah yang lambat mengingat kelambanan yang terus berlanjut di pasar tenaga kerja Singapura.