Ikhtisar:Jakarta. Inflasi di Indonesia mendingin ke level terendah delapan bulan pada bulan Desember ketika biaya transportasi, telekomunikasi dan jasa keuangan mandek, kata Badan Pusat Statistik, atau BPS, pada hari Kamis.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 2,72 persen bulan lalu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, lebih lambat dari 3 persen November, data BPS menunjukkan.

Jakarta. Inflasi di Indonesia mendingin ke level terendah delapan bulan pada bulan Desember ketika biaya transportasi, telekomunikasi dan jasa keuangan mandek, kata Badan Pusat Statistik, atau BPS, pada hari Kamis.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 2,72 persen bulan lalu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, lebih lambat dari 3 persen November, data BPS menunjukkan.
Angka itu juga menyiratkan negara itu menutup 2019 dengan inflasi tahunan akhir tahun terendah sejak 1999.
Inflasi inti, yang tidak memperhitungkan harga bahan baku yang tidak stabil dan harga yang diatur untuk bahan bakar dan listrik bersubsidi, turun sedikit menjadi 3,02 persen pada Desember dari 3,08 persen sebulan sebelumnya.
Data BPS menunjukkan bahwa biaya transportasi, telekomunikasi dan jasa keuangan hampir tidak bergerak pada 2019, dengan hanya kenaikan 0,02 persen sejak 2018.
Tarif pesawat - pada tahun 2018 penyumbang inflasi terbesar keenam - hampir tidak naik pada tahun 2019.

Perhiasan emas, cabai merah, sewa, bawang merah, ikan segar, rokok kretek dan beras yang disaring adalah tujuh komoditas unggulan yang memicu inflasi pada tahun 2019.
Inflasi 2019 lebih rendah dari 3 persen yang diproyeksikan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, bank sentral negara itu.
Inflasi yang jinak harus menyediakan ruang bagi bank sentral untuk mempertahankan kebijakan suku bunga akomodatif untuk menopang pertumbuhan.
Suku bunga acuan Bank Indonesia sekarang duduk di 5 persen setelah empat pemotongan agresif tahun lalu. Ini dilakukan karena ekonomi terbesar di Asia Tenggara membutuhkan dukungan sebanyak mungkin dengan pertumbuhan ekonomi stagnan sekitar 5 persen dalam empat kuartal terakhir